
Fakultas MIPA Untad mengadakan kuliah umum pada Rabu, 5 Februari 2025 dengan menghadirkan pemateri 2 orang Profesor yang baru saja dikukuhkan oleh Universitas Tadulako yaitu Prof. Dr. Umrah, M.Si. dan Prof. Dr. Erwin Abdul Rahim, S.Si., M.Si.. Acara ini berlangsung di Ruang Aula FMIPA dan diikuti oleh mahasiswa serta dosen dari berbagai program studi di Jurusan Kimia, Biologi, dan Farmasi dengan mengangkat tema ‘Peran Sains dan Teknologi dalam mengembangkan Pendidikan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan Wallaceae’.
Dengan judul “Mengenal penyakit utama tanaman kakao dan pengendalian ramah lingkungan”, Prof. Dr. Umrah, M.Si. memaparkan bahwa tanaman kakao merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, mengingat Indonesia merupakan negara ke 3 penghasil kakao terbesar di dunia dan Sulawesi Tengah merupakan sentra penghasil kakao di Indonesia menjadikan kakao sebagai komoditi unggulan. Namun, kendala yang timbul ketika mengembangkan kakao adalah produktivitas tanaman ini yang sering terancam oleh berbagai penyakit akibat jamur diantaranya penyakit busuk buah, kanker batang dan layu pucuk. Oleh karena itu, menjadi tantangan tersendiri bagaimana meningkatkan produktivitas kakao. Hal yang dapat dilakukan untuk menjawab tantangan ini adalah memelihara kakao dengan baik dan melakukan pengendalian hama penyakit yang ramah lingkungan.
Pengendalian hama yang ramah lingkungan dapat dilakukan dengan memanfaatkan agen hayati, seperti jamur Trichoderma sp., yang efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen. Jamur ini menghasilkan enzim yang mampu merusak struktur jamur patogen pada tanaman kakao, sehingga meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Selain itu, penggunaan pestisida botani juga menjadi alternatif yang lebih aman bagi manusia. Berdasarkan hasil riset, beberapa tanaman yang berpotensi dikembangkan sebagai pestisida botani meliputi daun mengkudu, daun pepaya, dan daun cengkeh.
