Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh sivitas akademika Universitas Tadulako. Mahasiswa dan dosen dari Program Studi Biologi FMIPA UNTAD lagi-lagi kembali berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah ilmiah internasional dengan menemukan spesies baru cacing tanah dari genus Amynthas. Temuan luar biasa ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional Raffles Bulletin of Zoology (bertaraf Scopus Q2) volume 72 tahun 2024 dengan judul New species and new record of the genus Amynthas Kinberg, 1867 (Oligochaeta: Megascolecidae) from Sulawesi, Indonesia (DOI: 10.26107/RBZ-2024-0010).

Adalah Rizki Amaliah, mahasiswa Program Studi Biologi angkatan 2013, bersama dosennya, Fahri, S.Si., M.Si, yang menjadi bagian dari tim peneliti yang mengidentifikasi dan mendeskripsikan spesies baru tersebut. Cacing tanah ini dinamai Amynthas triatmowidii sp. nov., dan ditemukan di wilayah Lembah Palu, Sulawesi Tengah — lokasi yang belum banyak dieksplorasi secara ilmiah sebelumnya.

“Ini adalah prestasi luar biasa bagi program studi kami. Tidak setiap hari mahasiswa sarjana terlibat langsung dalam penemuan spesies baru yang diakui di jurnal internasional,” ujar pak Fahri, dosen pembimbing sekaligus salah satu penulis utama dalam publikasi tersebut.

Penamaan spesies triatmowidii merupakan bentuk penghormatan kepada Dr. Tri Atmowidi, pakar zoologi Indonesia yang telah berkontribusi besar di bidang taksonomi. Namun sorotan utama dalam publikasi ini justru terletak pada keterlibatan aktif mahasiswa dalam riset lapangan, identifikasi spesimen, hingga penyusunan deskripsi ilmiah.

Secara morfologi, Amynthas triatmowidii menunjukkan ciri khas unik yang membedakannya dari spesies lain di kelompok Amynthas sieboldi. Dengan karakter spesifik pada struktur klitelum, pola seta, dan sistem reproduksi, spesies ini dinyatakan sebagai jenis yang benar-benar baru bagi ilmu pengetahuan.

Selain itu, riset ini juga mencatat adanya rekaman baru genus Amynthas di wilayah Sulawesi, memperluas pemahaman ilmiah tentang distribusi fauna tanah di kawasan Wallacea.

Penemuan ini tak hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Tadulako, tetapi juga membuktikan bahwa Program Studi Biologi FMIPA memiliki kualitas unggul dalam pembinaan riset dan pengembangan ilmu keanekaragaman hayati. Dekan FMIPA, dalam pernyataannya, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian ini.

 “Kami sangat mengapresiasi kerja keras mahasiswa dan dosen kami. Ini menjadi bukti nyata bahwa kampus di daerah pun mampu melahirkan riset berkelas dunia,” ujar Prof. Dr. Lufsyi Mahmudin, S.Si., M.Si selaku Dekan FMIPA UNTAD

Riset ini juga menjadi momentum penting bagi Prodi Biologi FMIPA UNTAD untuk terus memperkuat perannya dalam konservasi dan eksplorasi biodiversitas Indonesia, terutama di wilayah Sulawesi yang kaya akan potensi biologis yang belum tergali. Hal ini sesuai dengan visi Prodi Biologi yang ingin dicapai yaitu unggul dalam Pendidikan dan Penelitian Bertaraf Internasional di bidang Biodiversitas dan Bioteknologi Berbasis Sumber Daya Alam Lingkungan Sulawesi.

Similar Posts