|

Mengembangkan semangat patriotisme dan cinta tanah air: “HMB FMIPA UNTAD, Berani Berkarya dan Mendedikasikan Diri di Pedalaman”

Pelaksanaan pengibaran bendera merah putih dalam dirgahayu Indonesia ke-73 di Ngata Toro, Kecamatan Kulawi selatan, Kabupaten sigi, Sulawesi Tengah. Upacara yang dilaksanakan di Lapangan Ngata Toro yang di pimpin oleh Adreas Lagimpu selaku inspektur upacara, Fedrik Stanlee Lakiu yang merupakan Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UNTAD sekaligus anggota Himpunan Mahasiswa Biologi FMIPA UNTAD selaku komandan upacara.

Gambar 1. Upacara 17 Agustus di Lapangan Ngata Toro

Acara ini juga dihadiri anggota HMB Fmipa Untad, dan Tokoh Masyarakat setempat, Ketua Organisasi Perempuan Adat Ngata Toro Rukmini Paata Toheke, Toko Agama Imran Palemba, Pengelolah Sekolah Alam Ngata Toro Said Tolao, Guru SD Bala Keselamatan Ngata Toro, SD Inpres Ngata Toro, MI Alkhairat , SMP Satap, serta murid dan seluruh masyarakat Toro dan non Toro yang ada di wilayah Ngata Toro, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (17/08/2018) pukul 08.00 WITA.

Gambar 2. Penyampaian amanat upacara oleh Andreas Lagimpu

“Kami sangat mengapresiasi ide cemerlang yang di lakukan Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UNTAD khususnya anggota Himpunan Mahasiswa Biologi FMIPA UNTAD di Ngata Toro adalah sebagai sejarah pertama kali terselenggarakannya upacara bendera merah putih dalam rangka memperingati hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73 di tahun 2018, karena tahun-tahun sebelumnya tidak pernah dilakukan upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia di wilayah ini dan seingat saya upacara di Ngata Toro terakhir diadakan pada tahun 1976, dalam hal ini tentu memberi nilai tambah bagi Lembaga Adat serta masyarakat yang ada di wilayah Ngata Toro sehingga masyarakat dapat merasakan kembali khidmatnya Peringatan 17 Agustus” tutur Andreas Lagimpu.

“Pesan saya untuk seluruh pemuda yang mengikuti upacara ini belajarlah untuk hari esok karena kalian adalah para generasi penerus bangsa yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk memimpin indonesia kedepannya” tutup Andreas Lagimpu.

Gambar 3. Suasana Lomba 17 Agustus

Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Republik Indonesia selesai di laksanakan pada Jumat (17/08/2017) pada pukul 10.30 Wita. Kegiatan 17 Agustus ini di isi dengan agenda berupa lomba 17 agustus bagi murid Sekolah SD dan SMP Ngata toro, penyerahan bantuan untuk Sekolah Alam Ngata Toro, sharing bersama masyarakat Ngata Toro, serta pemutaran film inspiratif bagi anak-anak Ngata Toro.

Gambar 4. Penyerahan hadiah lomba oleh Khairul Amri selaku Ketua Umum HMB FMIPA UNTAD

Selanjutnya upacara penurunan bendera merah putih dilaksanakan oleh anggota HMB FMIPA UNTAD dan dihadiri oleh masyarakat Ngata Toro yang di pimpin oleh Komandan Upacara Fedrik Stanlee Lakiu, pada pukul 16.30 Wita dan berakhir pada pukul 17.30 WITA.

“Upacara bendera yang diadakan di Ngata Toro disambut antusias oleh masyarakat, upacara ini bahkan mengingatkan akan kerinduan saya pada 15 tahun silam yang merupakan upacara pertama saya ketika bapak masih jadi kepala desa, rasa antusias ini disambut dengan anak-anak ingin mengunakan pakaian adat guna menyabut 17 agustus akan tetapi karena ketidak mampuan saya sendiri sehingga tidak menggunakan baju adat untuk anak-anak” ujar Rukmini Paata Toheke.

Gambar 5. Sesi wawancara bersama ibu Rukmini Paata Toheke selaku Ketua Organisasi Perempuan adat Ngata Toro

“Sebenarnya upacara hari kemerdekaan sudah sering dilakukan di kecamatan Kulawi tetapi tidak untuk wilayah Ngata Toro. Hal ini disebabkan banyaknya undangan dari kecamatan yang datang sehingga kami dari lembaga adat kurang memperhatikan persiapan untuk kegiatan kebangsaan di daerah sendiri, Namun dengan adanya upacara ini Anak-anak merasakan bahwa mereka adalah bagian dari NKRI setelah 73 tahun kemerdekaan” Lanjutnya.

“Harapan kami kedepannya anak-anak dan masyarakat Ngata Toro dapat lebih berpartisipasi lagi dengan adanya penggunaan pakaian adat Ngata Toro serta dapat mengambil lebih nilai-nilai dari kegiatan ini sendiri, sehingga kita tidak perlu lagi mengikuti upacara di kecamatan dan terima kasih buat Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UNTAD terkhusus anggota Himpunan Mahasiswa Biologi FMIPA UNTAD karena dengan kunjungan desa ini masyarakat lebih aktif untuk mengembangkan nilai-nilai moral kebangsaan dan rasa nasionalisme leluhur kita yang bukan hanya waktu yang mereka korbankan akan tetapi nyawa. Kedepannya lagi kami akan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dan menampilkan beberapa seni kebudayaan lokal Ngata Toro untuk lebih memeriahkan kegiatan upacara kebangsaan berikutnya ” Tutup Rukmini Paata Toheke.

Kami harap banyaknya kesadaran bagi mahasiswa indonesia agar selalu turut serta dalam membagun bangsa dan kami juga berharap dengan adanya kegiatan kunjungan ini Masyarakat Ngata Toro sadar akan pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan rasa nasionalisme, serta pentingnya pendidikan bagi masyarakat di desa ditengah harapan, mimpi dan keterbelakang dimana era globalisasi yang semakin hari menggerus nilai moral dan budaya anak bangsa dengan didikan yang tak seharusny, dan dengan kegiatan ini isu-isu di tengah radikalisme dapat detepis dengan kegiatan yang lebih positif lagi.

Gambar 6. Panitia Kegiatan Kunjungan Desa HMB FMIPA UNTAD

*Ngata dalam bahasa setempat disebut sebagai tanah atau desa. (Riska Bio 2016)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *