|

Lulusan BIOLOGI FMIPA UNTAD Sukses Berhidroponik

Memilih Bertani Karena Benar dan Jujur

Menjadi petani hidroponik bukanlah cita citanya sejak kecil. Semuanya bermula saat Sani, namanya biasa disapa itu melanjutkan pendidikannya di Universitas Tadulako Jurusan Biologi FMIPA. Gadis bernama asli Mardiana Upara ini lahir di Tobing 27 tahun silam ini tidak pernah memimpikan untuk menjadi petani sukses di bidang Hidroponik. Awal karirnya dimulai saat ia mulai bergabung di salah satu grup jejaring sosial Info Kota Palu (IKP). Sani merupakan salah satu pemegang admin yang saat ini dipercayakan digrup facebook tersebut.

sani-horz

Dimulai dari program kerja IKP yang mendatangi sekolah alam yang ada di Kecamatan Marawola, Sani yang kini tinggal di Jalan Kijang V no 2 Palu ini, mulai berpikir untuk membuat sekolah tersebut menjadi rindang dan asri. Berbekal ilmu yang didapatkannya di bangku perkuliahan, akhirnya Sani memutuskan untuk belajar bertani secara hidroponik dan verticultur. “Awalnya saya melihat sekolah alam disana sangat gersang dan tandus, karena pernah belajar ilmu hidroponik dari salah satu guru besar (red : professor) di Fakultas MIPA, akhirnya saya mulai mempraktekkan apa yang sudah saya terima selama duduk di bangku kuliah”, ungkapnya.

Mahasiswa angkatan ke 3 di Jurusan biologi FMIPA UNTAD ini menyelesaikan studinya pada tahun 2013 dengan predikat sangat memuaskan. Menurutnya bertani hidroponik merupakan salah satu metode bertani yang mudah, murah dan menyenangkan. Hidroponik dipilihnya karena bercocok tanam dengan cara tersebut tidak perlu menggunakan lahan yang luas. “Melihat kota Palu semakin berkembang, banyak pembangunan gedung disana sini menjadikan lahan berkurang, saya kemudian memutuskan untuk berhidroponik walaupun hanya menggunakan pipa atau bambu” tambahnya. Hidroponik pertama yang dibuatnya hanya seharga Rp45.000, namun dengan tekad terus belajar akhirnya ia bersama teman seprofesinya bisa membuat grup hidroponik pertama di kota Palu. Setelah usahanya sukses, ia bersama timnya kembali mengepakan sayap usahanya, kini mereka mulai membagikan ilmunya itu. Tak hanya sesekali, mereka kemudian memberikan pelatihan kepada masyarakat Kota Palu, mulai dari anak-anak sekolah dasar, para guru, ibu rumah tangga, kepala-kepala dinas bahkan para pensiunan juga turut dilatihnya.

Menurutnya, banyak manfaat yang bisa diperoleh dari bertani Hidroponik, salah satunya adalah untuk kesehatan mengingat hidroponik tidak menggunakan pestisida. Selain itu, Hidroponik juga mudah dilakukan oleh semua kalangan. “Hampir sebagian besar tanaman bisa ditanam secara hidroponik, seperti selada, sawi, tomat, cabai, anggur bahkan melon pun bisa dihidroponikkan,” ujarnya. Sani berharap hidroponik bisa lebih dikenal di kota Palu dan dilakukan oleh semua masyarakat mengingat hidroponik merupakan cara bertani yang mudah dan tidak mengeluarkan banyak biaya. “Berkat pelatihan hidroponik, banyak masyarakat yang sudah mengenal hidroponik, karena selain sehat, bertani juga adalah tindakan yang benar dan jujur” tandasnya.(FH)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *